Inaccurate Database ruin everything..

Tahukah kalian bahwa otomatisasi system akan hancur tanpa database yang akurat ?

Trust me, teori otomatisasi bisa mempercepat dan mempermudah suatu pekerjaan itu bullshit kalau kita tidak bisa menyediakan database yang akurat. Yang ada, kamu cuma akan mapping, then spot the mistake or error, then reverse it, then running it, then mapping again, then making sure that finally the data is valid. Yeaaaaahhh right, talking about efficiency.

Nah, yang paling ngeselin itu, kalau posisimu ada di bagian dimana kamu hanya me-running system, sementara tanggung jawab database itu nggak ada di kamu. Dan yang punya database itu luar biasa demanding. Padahal udah dibilangin ya berkali-kali, “Ibu, Bapak, kalau datanya mau bagus dan lancar, awal bulan sudah dapat kami provide, mohon dibenahi dulu database-nya. Jadi kami juga tidak kesuliatan dalam merekap data.”. Kayanya kata-kata itu harus direkam deh, trus diputer terus di kantor mereka, biar mereka inget bahwa database mereka itu WAJIB dibenahi dengan SEGERA. Tapi kalau datanya masih kayak gini, nggak ada perubahan, maaf deh Pak/Bu, saya cuma bisa bilang ‘Sabar, kami sedang proses datanya karena masih ada kesalahan data dalam dokumen yang dihasilkan’.

So, intinya, inaccurate database = automatic system failure = inefficiency. Jadi nggak perlu-lah repot repot mengubah sistem jadi otomatis kalau nggak bisa memenuhi syarat-syarat utama yang dibutuhkan, yang salah satunya DATA yang AKURAT.

– taking from my tumblr.-

Leave a comment